Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains Kesehatan

MODEL PEMBERDAYAAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEMANDIRIAN DALAM MERAWAT PASIEN TUBERKULOSIS Tuti Anggriani Utama; Titin Aprilatutini; Feni Eka Dianty; Nova Yustisia
Jurnal Sains Kesehatan Vol 29, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.29.1.26-36

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi permasalahan global. Kasus TB di provinsi Bengkulu sebanyak 17.419 jiwa dan 334 jiwa  di Kota Bengkulu. Untuk mengatasi masalah ini, maka keluarga perlu diberdayakan sebagai pengawas menelan obat (PMO). Tujuannya adalah terbangunnya model pemberdayaan PMO yang berpengaruh terhadap kemandirian salam merawat pasien TB. Desain penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Oktober 2021 di Puskesmas Nusa Indah, Pasar ikan, Telaga Dewa, Sukamerindu, Sawah lebar, Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.  Populasi adalah seluruh PMO yang memiliki anggota keluarga dengan TB aktif (0-2 bulan) pengobatan di puskesmas. Sampel berjumlah 28 responden. Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan langsung dengan responden. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Analisis data  menggunakan konstruk hipotesis Structural Equation Modeling (SEM) dan Model struktural dapat dievaluasi dengan nilai –T dan perkiraan. Penilaian setiap variabel harus 0.70, hal ini membuktikan bahwa variabel signifikan memiliki hubungan. Hasil penelitian menunjukkan model SEM yang dibangun didapatkan pengaruh positif secara tidak langsung karena nilai 70 berarti. Hal ini terlihat pada nilai : Faktor personal dengan indikator motivasi (95) dan sosial kultural (86) ; Faktor perilaku kognisi dengan indikator self efficasy (91) terhadap kemandirian (93) ; Faktor interpersonal terhadap perilaku kognisi ; Faktor health literacy dengan indikator pemahaman (70), Informasi (73) terhadap perilaku kognisi ; Faktor Dukungan keluarga dengan indikator situasi (91) terhadap kemandirian ; Faktor health literacy dengan indikator kompeten (83) terhadap kemandirian. Model health literacy dan video efektif terhadap kemandirian PMO. Kesimpulannya adalah kemandirian PMO dipengaruhi secara langsung oleh health literacy.Kata Kunci :  kemandirian, pemberdayaan, pengawas menelan obat, tuberkulosis,
DEPRESI PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN SELAMA WABAH COVID 19 DI RUANG RAWAT INAP RSMY BENGKULU Feni Eka Dianty; Tuti Anggriani Utama; Maiyulis Maiyulis
Jurnal Sains Kesehatan Vol 28, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.28.1.12-24

Abstract

Infeksi virus Corona atau Covid-19disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Virus ini sangat cepat menular dari manusia kemanusia atau dari benda lain kemanusia, sehingga perawat sebagai garda terdepan dalam melayani pasien ini sangat cemas bahkan cendrung depresi merawat pasien covidnya karena takut tertular. Dilansir Medical News Today, responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah1.257 petugas kesehatan di34 rumah sakit di wilayah China. Itu adalah data yang diambil dari 29 Januari 2020 hingga 3 Februari 2020.  Tujuan penelitian ini adalah   untuk mengetahui secara mendalam tentang depresi dialami Perawat dalam merawat pasien selama wabah Covid-19 di Ruang Rawat Inap  RSMY Bengkulu” metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan indeep interview dengan beberapa orang perawat. Hasil yang didapatkan dari 10 partisipan depresi yang dialami menunjukkan bahwa semua partisipan mengalami stres berupa ketakutan khususnya pada peningkatan risiko terpapar, terinfeksi dan kemungkinan menginfeksi orang yang mereka cintai juga menjadi beban tersendiri. Banyak tenaga kesehatan harus mengisolasi diri dari keluarga dan orang terdekat meski tidak mengalami Covid-19. Saran dalam penelitian ini adalah dampak psikologis yang dialami oleh perawat perlu dijadikan pertimbangan kebijakan manajemen rumah sakit dalam memberikan dukungan psikologis dan pelatihan dalam menghadapi epidemi secara terencana.KATA KUNCI:Covid 19, Depresi, PerawatABSTRACTCorona virus infection or Covid-19 is caused by a coronavirus, which is a group of viruses that infect the respiratory system. This virus is very quickly transmitted from humans to humans or from other human objects, so that nurses as the frontline in serving these patients are very anxious and even tend to be depressed caring for their Covid patients for fear of contracting them. Reported by Medical News Today, the respondents involved in this study were 1,257 health workers in 34 hospitals in China. These are data taken from January 29, 2020 to February 3, 2020. The  purpose of this study was to know in depth about the depression experienced by nurses in caring for patients during the Covid-19 outbreak in the RSMY Bengkulu Inpatient Room. ”The method used in this study was qualitative with in-depth interviews with several nurses. The results obtained from the 10 participants who experienced depression showed that all participants experienced stress in the form of fear, especially the increased risk of being exposed, infected and the possibility of infecting their loved ones was also a burden in itself. Many health workers have to isolate themselves from their family and closest people even though they do not experience Covid-19. The suggestion in this study is that the psychological impact experienced by nurses needs to be taken into account in hospital management policies in providing psychological support.KEYWORDS:  Covid 19, Depresion, Nurse
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 DI RS BHAYANGKARA BENGKULU Tuti Anggriani Utama; Sukmawati Sukmawati; Feni Eka Dianti; Encik Putri Ema Kemala Putri
Jurnal Sains Kesehatan Vol 28, No 3 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.28.3.1-10

Abstract

Pro kontra mengenai penerimaan vaksin covid-19 pada masyarakat di kota Bengkulu sebagai salah satu permasalahan yang terjadi dalam rendahnya cakupan capaian vaksin covid-19. Oleh karena itu perlu dianalisa faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di RS Bhayangkara Bengkulu. Tujuan : Untuk faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di RS Bhayangkara Bengkulu. Metode: Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian cross-sectional,  dengan menggunakan metode penelitian survey dan korelasi. Uji statistik dalam analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi-squere dan analisis univariat regresi logistik ganda model faktor risiko Hasil: uji statistik diperoleh nilai p value 0.0957 disimpulkan tidak terdapat hubungan umur dengan penerimaan vaksin covid-19.  Nilai p-value 0,427 tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan penerimaan covid-19. Nilai p-value 0,519 tidak terdapat hubungan status pekerjaan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,425 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pendidikan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,410 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan riwayat covid-19 dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penerimaan covid-19. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penerimaan covid-19. Kesimpulan: Pengetahuan mempunyai pengaruh dominan terhadap penerimaan vaksin covid-19.  Keyword:  covid-19;penerimaan; sikap; vaksinasiABSTRACTbackground: Pros and cons regarding the acceptance of the covid-19 vaccine in the community in the city of Bengkulu as one of the problems that occur in the low coverage of the covid-19 vaccine achievement. The purpose of this study to analyze the factors that influence people's attitudes towards receiving the covid-19 vaccination at Bhayangkara Hospital Bengkulu. Objective: For factors that influence people's attitudes towards receiving the covid-19 vaccination at Bhayangkara Hospital Bengkulu. Method: This type of research is quantitative, using a cross-sectional research design, using survey and correlation research methods. The statistical test in the bivariate analysis in this study used the chi-square test and the univariate analysis of multiple logistic regression risk factor models. Results: the statistical test results obtained a p value of 0.0957, it was concluded that there was no relationship between age and receipt of the covid-19 vaccine. The p-value of 0.427, there is no relationship between sex and acceptance of covid-19. The p-value of 0.519 has no relationship between work status and acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.425, so it can be concluded that there is a relationship between education and COVID-19 acceptance. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.410, so it can be concluded that there is a relationship between the history of covid-19 and the acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.000, so it can be concluded that there is a relationship between knowledge and acceptance of covid-19. The results of the statistical test obtained a p-value of 0.000, so it can be concluded that there is a relationship between knowledge and acceptance of covid-19. Conclusion. The results of the knowledge analysis have a dominant influence on the acceptance of the covid-19 vaccine.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN AKTIVITAS FISIK LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS Titin Aprilatutini; Nurlalili Nurlalili; Nova Yusitisia; Tuti Anggriani Utama; Valentri Novita; Feni Eka Dianti
Jurnal Sains Kesehatan Vol 29, No 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.29.3.19

Abstract

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor independent untuk penyakit yang tidak kunjung sembuh yang dapat menyebabkan kematian secara global. Aktivitas fisik penderita diabetes mellitus dapat meningkatkan penggunaan kadar gula darah, daya tahan tubuh, memperbaiki sensitivitas insulin, mengurangi stress, dan menurunkan kadar lemak tubuh. Kasus diabetes melitus di Kota Bengkulu pada tahun 2021 tertinggi di Puskesmas Sawah Lebar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik dengan aktifitas fisik pada lansia penderita diabetes melitus. Metode dalam  penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah lansia penderita diabates melitus yang datang berobat ke Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu yang berjumlah 51 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dengan melakukan wawancara dan menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Data diuji menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 51 lansia terdapat 34 lansia (66,7%) melakukan aktifitas fisik tingkat sedang, 29 lansia (56,9%) berada pada kategori usia lansia akhir, 36 lansia (70,6%) berjenis kelamin perempuan, 37 lansia  (72.5%) berpendidikan rendah,  dan lansia masih aktif bekerja sebanyak 34 (66.7%). Terdapat hubungan bermakna antara usia dan pekerjaan dan  tidak terdapat hubungan bermakna antara pendidikan dan jenis kelamin dengan aktifitas fisik pada lansia penderita diabetes melitus di Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu. Hal ini dapat menjadi perhatian untuk dilakukan secara ruttn melalui kegiatan lansia oleh Puskesmas Sawah Lebar, misalnya dalam bentuk senam lansia.Kata Kunci :  aktivitas fisik, diabetes mellitus, karakteristik lansia.